LearningCenter | Warehouse Management

Warehouse Management

Biutifa Fisisa Prawira

BNSP

Rp.11,000,000

Dalam rangka pembangunan Sistem Logistik Nasional (Sislognas) yang efektif dan Efisien, Pemerintah telah mengamanatkan pelaksanaan Peraturan Presiden No. 26 Tahun 2012 Tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional. Pengembangan SDM di bidang logistic yang kompeten dan profesional untuk mendukung segala jenis kegiatan transportasi dan logistic.
Seiring dengan perkembangan industri yang ada di Indonesia,kebutuhan akan Gudang meningkat tinggi. Sejalan dengan proses distribusi yang ada
Mengatur barang/kargo/logistik yang ada di Gudang haruslah memiliki pengetahuan,keterampilan,dan kompetensi yang khusus. Guna menjaga mutu barang yang ada di Gudang
Pertumbuhan permintaan pergudangan di Indonesia melonjak pesat hingga 43% di tahun 2020. Sejalan dengan meningkatnya e-commerce yang ada di Indonesia
Keahlian khusus dalam pergudangan juga perlu ditingkatkan sesuai dengan Kepmennaker no. 170 tahun 2020

Memahami dalam penerapan prosedur kerja untuk bahaya dan risiko, serta melakukan pengaturan untuk manajemen kesehatan dan keselamatan kerja.
Memahami area utama tempat kerja dalam hal fungsi, struktur organisasi dan pekerjaan,serta berpartisipasi aktif dan tanggung jawab dalam bidang kerja di tempat kerja.
Memahami pengetahuan dan keterampilan dalam mengamankan,mengikat,melepas,melindungi,mengemas, dan membongkar kargo.
Memahami pengetahuan dan keterampilan memilih,membuka,dan memasang label dalam pengemasan produk/barang kargo.
Memahami dengan jelas pengoprasian alat-alat pabrik,perawatan peralatan,pembersihan tempat kerja,penyelesaian dan evaluasi tempat kerja
Memahami Nilai Resiko yang terkait dengan relokasi barang,Rencana alokasi barang,dan penempatan barang ditempat
Memahami prosedur dan praktek Komunikasi informasi tentang tugas rutin,proses, acara atau keterampilan,serta diskusi dalam FGD untuk mencapai hasil kerja
Memahami bagaimana melakukan perhitungan ,perkiraan,Analisa
Memahami cara untuk berkontribusi dalam penentuan peran kerja efektif