Online Self Learning - Manajemen Kesehatan, Keselamatan, Keamanan& Lingkungan

Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pasal 74 ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa semua Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang/Jasa harus memiliki kompetensi di bidang Pengadaan Barang/Jasa. Kompetensi tersebut dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat sebagaimana terdapat dalam Pasal 88 poin ‘c’ dan ‘d’ menyatakan bahwa para pihak yang terlibat dalam proses pengadaan barang/jasa pemerintah wajib memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa.

Bagaimana suatu ide dapat diterima oleh orang lain sangat dipengaruhi oleh bagaimana kita dapat mengemas ide tersebut ke dalam suatu presentasi yang baik. Meskipun demikian, terkadang ide yang baik tidak dapat diterima secara optimal akibat kurangnya kemampuan dalam mengkomunikasikan ide tersebut. Oleh sebab itu, kemampuan dalam menyusun presentasi yang menarik merupakan hal yang penting untuk dimiliki setiap individu dalam organisasi.  Dengan adanya kemampuan menyusun presentasi yang baik, kita dapat mengkomunikasikan ide secara efektif dan terstruktur, serta meningkatkan minat audiens dalam menyimak ide yang hendak kita sampaikan.

Market Research merupakan fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan dan public dengan pemasar melalui informasi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mendefinisikan peluang dan masalah pemasaran, mengevaluasi upaya pemasaran, memantau kinerja pemasaran serta memperbaiki pengertian pemasaran sebagai suatu proses. Untuk meningkatkan penjualan, perusahaan/ individu harus mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan segala hal tentang penjualan tersebut, salah satunya adalah tentang marketing research. Sebelum sebuah perusahaan akan menyusun strategi marketing yang sesuai dengan bisnis yang sedang dijalankan, maka perusahaan harus melakukan riset terlebih dahulu.

Meskipun kontainerisasi berkembang demikian pesat dalam moda transportasi laut, namun model angkutan konvensional dalam breakbulk cargo atau biasa disebut General Cargo tetap ada dan akan tetap ada, karena faktor-faktor: a. Bentuk, sifat dan karakteristik komoditas tertentu tidak memungkinkan untuk diangkut dengan petikemas (containers) ; b. Tidak semua pelabuhan memiliki fasilitas terminal petikemas dan access road yang memadai. Conventional Terminal merupakan fasilitas penanganan muatan general cargo tersedia di setiap pelabuhan di daerah di seluruh Indonesia, termasuk pelabuhan-pelabuhan besar yang sudah tersedia terminal petikemas. Penanganan muatan general cargo atau breakbulk cargo memiliki tingkat kerumitan yang lebih tinggi dibandingkan penanganan muatan petikemas atau muatan curah, karena: a. Muatan campuran (Heterogen Cargo) terdiri dari berbagai jenis komoditas,  bentuk/kemasan, berat serta sifat dan karakteristiknya berbeda-beda  b. Penanganannya harus dilakukan secara individual dan membutuhkan alat bantu bongkar muat yang bermacam-macam sesuai kemasan atau bentuk muatan yang ditangani  ; c. Penataan muatan di kapal (stowed) atau di fasilitas penyimpanan (strorage) harus memperhatikan sifat dan karakteristik muatan. Dengan karakteristik yang sedemikian rupa complicated menyebabkan banyak Operasi terminal konvensional tidak mampu menunjukan kinerja yang seharusnya (possible performance) sebagaimana sumber daya yang tersedia.

Untuk menunjang kebutuhan merger Pelindo Raya telah di tentukan untuk menggunakan Sistem ERP di kantor Pusat Pelindo menggunakan Sistem SAP S/4HANA