Introduction of Logistic & Supply Chain Management
Pelatihan ini memberikan peserta pengetahuan tentang praktik logistic yang baik, terutama operasi dan manajemen gudang (custom clearance, distribusi, dll) yang memungkinkan peserta untuk mengidentifikasi peluang dan merumuskan tindakan-tidakan peningkatan kinerja. Program ini dirancang untuk modernisasi standar operasi gudang dan bagaimana cara mengoperasikan WMS sebagai system operasi gudang lanjutan.
Read moreWarehouse Operation Management
Pelatihan ini memberikan peserta pengetahuan tentang praktik pengelolaan operasi gudang termasuk mengidentifikasi peluang dan merumuskan tindakan-tindakan peningkatan kinerja serta pengelolaan yang efektif dan efisien. Program ini dirancang untuk modernisasi standar operasi gudang dan bagaimana cara mengoperasikan WMS sebagai sistem operasi gudang.
Read moreManajemen Rantai Pasok (SCM) – FIATA
Jika bisnis Anda adalah tubuh Anda, maka rantai pasok adalah aliran darah. Manajemen rantai pasok adalah istilah umum yang mencakup memastikan bisnis Anda memiliki alat dan persediaan yang diperlukan untuk berfungsi, pelanggan Anda mendapatkan produk dan layanan yang mereka inginkan, dan infrastruktur Anda berjalan dengan lancar dan beroperasi. Pada abad ke-21, rantai pasok lebih dari sekadar truk, kereta api, dan pesawat yang mengambil tempat barang. Drone, otomatisasi gudang robot, dan kendaraan otonom semuanya memainkan peran besar dalam pelacakan aset, manajemen inventaris, dan segala sesuatu yang masuk ke dalam manajemen rantai pasok. Supply Chain Management (SCM) atau yang sering di sebut dengan manajemen rantai pasok adalah proses untuk mengintegrasikan, mengkoordinasi dan mengontrol pergerakan bahan baku menjadi produk jadi dan mengirimkannya hingga bisa dikonsumsi oleh pelanggan. Proses inilah yang harus senantiasa di berikan terobosan-terobosan terbaru agar para pelaku usaha mampu dan bisa bersaing dalam persaingan bisnis global. Sistem SCM wajib dan penting untuk di lakukan perusahaan agar dapat mengukur efisiensi setiap titik proses melalui metode pengukuran tertentu secara praktis, di mana akan membantu perusahaan agar mampu mengambil keputusan terbaik, cepat, dan tepat. Dengan hal tersebut diharapkan bisa memberikan hasil optimal pada produk dan jasa yang di distribusikan kepada pelanggan. Semua tren baru ini mengubah cara bisnis beroperasi. Perusahaan mungkin ingin menerapkan semua ini sekaligus, tetapi itu terbukti sulit. Ada pertanyaan kapasitas untuk dijawab, armada pengiriman baru untuk dibuat, dan teknologi baru untuk ditaklukkan. Perubahan terbesar akan menjadi peningkatan luar biasa dalam kompetisi. Seiring pengiriman barang dan pelacakan aset menjadi lebih mudah dan lebih mudah, akan ada semakin banyak perusahaan yang bersaing untuk pasar yang cukup statis. Perusahaan harus merancang pembeda lain untuk memisahkan diri. Mereka mungkin menemukan proses baru yang menghemat waktu selama kompetisi. Mereka mungkin melakukan segalanya dengan lebih cepat. Bagaimanapun, masa depan tampak menggairahkan dalam dunia manajemen rantai pasokan. Sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan konsep dan dasar SCM akan memberikan daya saing sebuah organisasi, baik perusahaan yang melakukan proses produksi atau perusahaan yang menyediakan pelayanan logistik.
Read moreInternational Diploma in Logistics and Transport - CILT
Dalam skenario ekonomi global saat ini, logistik memainkan peran kunci dalam memfasilitasi perdagangan. Ekspansi memastikan keberhasilan operasi bisnis. Namun, permintaan konsumen yang berubah-ubah, model bisnis yang kompleks, dan permintaan klien yang terus bertambah hanyalah beberapa faktor utama yang menimbulkan tantangan dalam merampingkan manajemen logistik. Jadi, bagaimana manajemen logistik dapat mempersonalisasi layanan standar konvensional? Ya, mungkin itulah tantangan utama yang dihadapi industri ini dalam beberapa tahun terakhir. Tenaga kerja adalah yang bagian paling sulit dari tanggung jawab manajemen. Anda harus mempertahankan pendekatan yang manusiawi terhadap karyawan sambil tetap menjaga kepentingan organisasi tetap ada di rel yang telah ditentukan. Itu bisa menjadi persamaan rumit dalam pengaturan manajerial apa pun, tetapi terutama dalam hal manajemen logistik, karena driver dan staf sering ditempatkan di lokasi geografis yang berbeda untuk mempertahankan kecepatan rantai pasokan yang cepat. Desentralisasi tanggung jawab, dengan menunjuk manajer logistik di lokasi-lokasi utama, dengan solusi manajemen pesanan kerja yang tepat dapat membantu dalam manajemen yang lebih efisien. Chartered Institute of Logistics dan Transport (CILT) adalah badan profesional yang mewakili industri transportasi dan logistik di seluruh dunia, dengan basis keanggotaan lebih dari 30.000 anggota di lebih dari 30 negara, memiliki tujuan "Untuk mempromosikan dan mendorong seni dan ilmu logistik dan transportasi", CILT memberikan peluang luas untuk pelatihan dan peluang belajar dengan berbagai kualifikasi dan kursus yang diakui secara internasional, bagi mereka yang membutuhkan dukungan dan bantuan dengan Pengembangan Profesional berkelanjutan. Sehingga mampu menjawab tantangan managerial dalam mengelola dan memimpin operasi logistik.
Read more15 Core Curriculum in Logistics – ASEAN
Logistik memainkan peran penting dalam mendukung kegiatan ekonomi di seluruh kawasan ASEAN. Kekurangan profesional logistik yang terampil di kawasan ini, khususnya di negara berkembang, menghambat pengiriman layanan logistik yang efisien. Kurangnya pelatihan dan pendidikan di bidang ini menjadi salah satu penyebab kondisi ini. Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, ASEAN dan Jepang telah berupaya untuk meningkatkan kapasitas profesional logistik melalui inisiatif pengembangan kapasitas. Tahap pertama dari inisiatif ini adalah melalui proyek Pembentukan Core Curriculum Logistik yang berlaku regional dan didukung melalui Dana Integrasi Jepang-ASEAN (JAIF) dengan di support kalangan pelaku industri di Kawasan yaitu AFFA.
Read moreAngkutan Multimoda
Layanan Angkutan adalah bisnis yang penting dan vital bagi tuntutan ekonomi dan sosial terutama di era dunia tanpa batas. Logistik yang efisien dan tepat waktu baik untuk bahan baku maupun barang jadi antara penjual dan pelanggan yang terpisah lokasi geografis memicu Angkutan multimoda. ASEAN single market sebagai tujuan dari ASEAN Economic Community yg telah dimulai sejak 2015, telah menjadikan logistik sebagai salah satu dari 12 prioritas bidang yg diintegrasikan di kawasan ASEAN. Kondisi geografis ASEAN, menyebabkan perlunya kekuatan Angkutan Multimodal sebagai penghubung seluruh negara ASEAN. Oleh karena itu Indonesia telah meratifikasi ASEAN Framework Agreement on Multimodal Transport (AFAMT) dan dilanjutkan dengan dikeluarkannya PP 8 Tahun 2011 oleh pemerintah, sebagai acuan peraturan bagi stakeholder logistik khususnya Angkutan Multimoda. Berdasarkan survey dan penelitian di ASEAN pada tahun 2017, Angkutan multimoda yang efektif diyakini secara signifikan mendukung perdagangan dan mengurangi biaya logistik keseluruhan, akan tetapi kemampuan manusia tetap menjadi kunci faktor terhadap pengelolaan Angkutan multimoda.
Read more