Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk melindungi pekerja dalam mewujudkan produktivitas kerja yang optimal, hal tersebut termasuk hak asasi manusia yang dilindungi oleh Undang-undang Dasar 1945 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya. Oleh karena itu, setiap pelaku dalam proses bisnis harus dapat memberikan jaminan K3 dalam pengoperasian setiap peralatan di tempat kerja. Pengoperasian pesawat angkat angkut baik di industri maupun proyek-proyek konstruksi seperti crane, overhead crane, forklift, dan peralatan sejenis lainnya yang dapat menimbulkan kecelakaan karena beban lebih, konstruksi tidak layak pakai dan penyebab lainnya dapat menimbulkan kerugian korban jiwa / tenaga kerja sebagai asset perusahaan atau merugikan orang lain di tempat kerja.
Pentingnya ahli K3 yang tersertifikasi di perusahaan dikarenakan berdasarkan hasil penilaiannya dapat melihat kelayakan konstruksi pesawat angkat angkut (crane) dalam sistem operasi pabrik dan proyek. Selain itu, berdasarkan peraturan perundang-undangan Keselamatan Kerja (K3) yang berlaku, diterangkan bahwa setiap perencanaan, pabrikasi dan pengoperasian pesawat angkat angkut di Indonesia harus melalui proses pemeriksaan dan penilaian teknik terlebih dahulu sebelum dioperasikan oleh tenaga operator dan maintenance yang kompeten serta bersertifikat.
1. Meningkatkan upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk mewujudkan produktivitas kerja dan efisiensi yang optimal
2. Mampu melakukan inspeksi teknik dan penilaian kelayakan konstruksi pesawat angkat angkut berdasarkan standar dan peraturan Keselamatan Kerja (K3) yang berlaku
1. Memenuhi kriteria Peraturan Pemerintah (PP) No. 50 Tahun 2012 mengenai penerapan Sistem Manajemen K3
2. Menjadi auditor SMK3 yang kompeten dan profesional sehingga mampu melaksanakan audit SMK3 di perusahaan
3. Mengerti dan memahami peran auditor SMK3 dalam melaksanakan audit SMK3
1. Undang – undang No. 1 tahun 1970
2. Acuan Pedoman dan Standar PAA
3. Peraturan Keselamatan Kerja PAA
4. Identifikasi bahaya dan penyebab kecelakaan pengoperasian PAA
5. Laporan kecelakaan dan Analisa bahaya pengoperasian Crane
6. Pengetahuan material logam dan pencegahan korosi
7. Stabilitas dan pengoperasian Crane yang aman
8. Dasar – dasar penilaian perhitungan kekuatan konstruksi PAA
9. Jenis – jenis konstruksi dan fungsi alat pengaman PAAt
10. Pabrikasi, perakitan dan pemasangan Crane
11. Pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian teknik
12. Pembuatan laporan teknik pemeriksaan dan pengujian teknik
13. Aplikasi destructive test dan non destructive test pada komponen PAA
14. Tali baja dan tali temah (wirerope and rigging)
15. Kualifikasi dan Kompetensi Operator
16. Praktek Lapangan dan ujian tulis