Percepatan dan Perkembangan Bisnis Terminal khususnya Container Terminal, saat ini sedang meningkat di Indonesia. Oleh karena itu kebutuhan akan jumlah operator QCC di wilayah kerja PT Pelabuhan Indonesia (Persero) sangat meningkat.
Layanan Angkutan adalah bisnis yang penting dan vital bagi tuntutan ekonomi dan sosial terutama di era dunia tanpa batas. Logistik yang efisien dan tepat waktu baik untuk bahan baku maupun barang jadi antara penjual dan pelanggan yang terpisah lokasi geografis memicu Angkutan multimoda.
ASEAN single market sebagai tujuan dari ASEAN Economic Community yg telah dimulai sejak 2015, telah menjadikan logistik sebagai salah satu dari 12 prioritas bidang yg diintegrasikan di kawasan ASEAN. Kondisi geografis ASEAN, menyebabkan perlunya kekuatan Angkutan Multimodal sebagai penghubung seluruh negara ASEAN. Oleh karena itu Indonesia telah meratifikasi ASEAN Framework Agreement on Multimodal Transport (AFAMT) dan dilanjutkan dengan dikeluarkannya PP 8 Tahun 2011 oleh pemerintah, sebagai acuan peraturan bagi stakeholder logistik khususnya Angkutan Multimoda.
Berdasarkan survey dan penelitian di ASEAN pada tahun 2017, Angkutan multimoda yang efektif diyakini secara signifikan mendukung perdagangan dan mengurangi biaya logistik keseluruhan, akan tetapi kemampuan manusia tetap menjadi kunci faktor terhadap pengelolaan Angkutan multimoda.
Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas Kerja Bagian Keuangan berdasarkan Pasal 3
Ayat 1 UU No.17 Tahun 2003 Ditegaskan bahwa Pengelola Keuangan secara Tertib Taat pada Peraturan,
Perundang-undangan, Efisiensi, Efektif, Transparan dan Bertanggung Jawab serta Memperhatikan Rasa
Keadilan dan Kepatuhan berdasarkan Badan Pemeriksaan Keuangan. Untuk Memperoleh Opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP), Unqualified (Opinion) dengan Menghindari 3 Opini lainya
Salah satu tahap yang akan dilalui mahasiswa setelah lulus dari perguruan tinggi adalah mencari pekerjaan dan membangun karir, namun di era yang dinamis yang penuh dengan ketidakpastian dan tantangan mencari pekerjaan dan membangun karir bukan hal yang mudah
Perkembangan usaha dewasa ini telah sampai pada tahap persaingan global dan terbuka dengan dinamika perubahan yang demikian cepat. Dalam situasi kompetisi global seperti ini, Good Corporate Governance (GCG) merupakan suatu keharusan dalam rangka membangun kondisi perusahaan yang tangguh dan sustainable. GCG adalah suatu praktik pengelolaan perusahaan secara amanah dan prudensial dengan mempertimbangkan keseimbangan pemenuhan kepentingan seluruh stakeholders. Dengan implementasi GCG, maka pengelolaan sumberdaya perusahaan diharapkan menjadi efisien, efektif, ekonomis dan produktif dengan selalu berorientasi pada tujuan perusahaan dan memperhatikan stakeholders approach.
Bagi perusahaan kemajuan yang diperoleh tentu dengan semakin berkembangnya bisnis yang dijalankan, image dan keprofesionalan perusahaan semakin naik di mata masyarakat. Tentu saja kemajuan tersebut tidak lepas dari peran karyawan yang bermotivasi tinggi dan positif. Motivasi karyawan ini berhubungan dengan pengembangan karir dan prestasi. Seorang karyawan seharusnya mampu mengenali potensi yang ada di dalam dirinya dan mengembangkannya untuk meraih prestasi. Di lingkungan kerja karyawan juga diharapkan mampu memahami pentingnya komunikasi yang baik dengan rekan satu tim dan atasannya. Secara pribadi karyawan juga harus mampu menyusun dan mengembangkan tujuan individu dalam hubungannya pada perusahaan dan kehidupan pribadi. Apabila dia bisa menerapkan motivasi berprestasi, maka kemajuan pribadi dan perusahaan dapat berjalan bersama.