Organization Development merupakan proses kritis dan berbasis sains yang membantu organisasi membangun kapasitas untuk berubah dan mencapai efektivitas yang lebih besar dengan mengembangkan, meningkatkan, dan memperkuat strategi, struktur, dan proses.
Petugas yang berada di pintu terminal pelabuhan memiliki peran penting dalam menjaga kendaraan yang keluar masuk sesuai dengan prosedur. Mereka harus memeriksa dan memastikan terkait petikemas dan penimbangan serta beberapa dokumen yang harus ada saat berada di dalam terminal. Selain untuk memastikan macam-macam barang yang masuk ke terminal (seperti barang berbahaya dan barang mewah), petugas harus berkordinasi untuk memberikan informasi lokasi tujuan penumpukan ataupun pengambilan petikemas yang ada di lapangan penumpukan
Pemerintah Indonesia memberlakukan beberapa peraturan pengelolaan limbah untuk pelaku industri. Bahan Beracun Berbahaya (B3) atau disebut juga limbah B3 dapat berdampak buruk bagi warga baik dari segi lingkungan ataupun kesehatan tubuh jika tidak ditangani dengan tepat. Pelaku industri diwajibkan memiliki sistem pengelolaan limbah B3 yang dapat memenuhi standar. Disamping itu, dari segi bisnis, pelaku industri dapat meningkatkan kinerja dan profit perusahaan setelah menerapkan pengelolaan limbah B3 karena telah meminimalisasi jumlah limbah yang dihasilkan.
Perusahaan yang baik harus menerapkan tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada tiap-tiap aktivitas yang terjadi. Selain demi keselamatan SDM, perusahaan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar tempat bekerja. Mulai dari pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran limbah, dan sebagainya perlu dikelola dengan baik agar tidak merugikan bagi warga setempat. Seluruh pekerja harus sadar akan keselamatan dan kesehatan bagi dirinya sendiri, rekan kerja, dan lingkungan.
Business Continuity Management (BCM) harus mendapatkan dukungan dari Top Management, dan dimulai dengan penetapan obyektif, identify kebutuhan resources (minimum), dan target yang akan dicapai. Sesuai dengan obyektif dan target yang sudah ditentukan, dan sejalan dengan proses risk assessment, maka organisasi tersebut harus menentukan ancaman serta dampak yang mungkin akan terjadi, serta mitigasi risiko yang diperlukan. Keberhasilan implementasi BCM dalam suatu organisasi bukan hanya dilihat dari keberhasilan uji coba BCP, namun juga seberapa tinggi tingkat keperdulian/awareness dari setiap personil dalam organisasi tersebut.Untuk itu aktivitas untuk menumbuhkan awareness dari seluruh personil dalam suatu organisasi harus dilakukan secara berkala dalam bentuk sosialisasi, simulasi, training, ataupun aktivitas permainan/games lainnya yang dibuat semenarik mungkin.